“RENTAK GURINDAM”

Tujuan dari karya tari ini menggambarkan Gurindam Dua Belas pasal 10 kedalam karya tari inovatif, untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang isi dan makna Gurindam Dua Belas dan mengingatkan masyarakat melayu tentang Gurindam Dua Belas yang sudah terlupakan. Karya tari ini dilaksanakan di Pulau Penyengat Kepulauan Riau dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2016 dengan menggunakan metode proses penciptaan tari menurut Alma M. Hawkins (BergerakMenurut Kata Hati), yaitu mengungkapkan, melihat, merasakan, mengkhayal, mengjewantahkan, dan Pembentukan. Kesimpulan penciptaan karya tari ini adalah sebuah karya tari lingkungan yang menceritakan tentang Gurindam Dua Belas pasal 10 mengenai perilaku dan etika budi pekerti kepada orang tua atau yang lebih tua dari kita. Hasil karya tari Rentak Gurindam yaitu menampilkan sebuah karya tari lingkungan dengan pijakkan tari Zapin sebagai gerak dasar penciptaan tari.. Ditarikan oleh sepuluh penari yang diiringi musik Melayu. The purpose of this work dance depicts the Couplets Twelve section 10 into innovative dance work, to remind the public about the meaning and content of the Couplets Twelve and to remind Malay people about the Couplets Twelve which is forgotten. This dance work performed in Penyengat Island, Riau from October to December 2016 by using the process of dance creating by Alma M. Hawkins (Moved by Conscience), which is reveal, see, feel, imagine, embody, and formation. The result of dance work of Tramp Couplets is showed dance work environment by stepping Zapin dance as a basic dance creation. Danced by ten dancers and accompanied by Malayan music